ISLAM; Semakin Difitnah oleh Media Justru Semakin menjadi Primadona
- Ilham Tirta
- Jul 27, 2017
- 3 min read

HotNews.com, PADANG -- Orang-orang barat banyak yang mengidap Islamophobia akibat terpengaruh informasi dari media massa di barat. Meski demikian, banyak orang-orang barat juga yang tidak percaya media massa kemudian mereka mencari tahu tentang Islam sampai memeluknya.
Prof. Syekh Sulaiman Al-Bierah guru dari Imam Masjidil Haram (Syekh Abdurrahman As Audais) mengatakan, terjadinya Islamophobia di negara barat dampak dari media massa yang menyebarkan isu-isu fitnah tentang Islam. Tapi, banyak juga orang-orang barat yang memeluk Islam.

"Selain tersebarnya isu Islamophobia di negara barat, akan tetapi perlu diketahui jika anda belum tahu, bahwa sesungguhnya belakangan ini, banyak, sampai ribuan orang barat masuk Islam," kata Syekh Sulaiman kepada Republika.co.id di sela-sela Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa serta Afrika di Hotel Grand Inna Padang, Selasa (18/7).
Ia menerangkan, mereka memeluk Islam karena mereka mengetahui isu-isu yang disebarkan melalui media massa di barat tidak benar. Akhirnya orang-orang barat banyak yang mencari informasi sebenarnya tentang Islam. Kemudian mereka mendapatkan hidayah memeluk Islam.
Ia juga menjelaskan, sudah menjadi kewajiban sebagai seorang Muslim menyampaikan kebenaran Islam apa adanya kepada umat manusia karena semua manusia termasuk Bani Adam. Kemudian mereka memeluk Islam atau tidak, itu tergantung hidayah dari Allah SWT.
Akan tetapi, dikatakan Syekh Sulaiman, permasalahan umat Islam kebanyakan saat ini kurangnya paham bagaimana cara berdakwah yang tepat kepada orang barat. "Kita harus mengetahui bagaimana kondisi masyarakat setempat sehingga kita memilih dakwah yang tepat di lokasi tersebut," ujarnya.
Untuk mengatasi Islamophobia, kata dia, umat Islam harus berbicara dan berdialog dengan mereka (orang barat). Tentu dengan cara yang benar, menyampaikan Islam yang rahmatan lil 'alamin. Sampaikan Islam dengan keseluruhannya dan sebenar-benarnya seperti Rasulullah menyampaikan Islam.
Mengapa mereka memilih islam?
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa mereka memilih islam? Sebagai contoh Ada beberapa alasan-alasan yang telah dikemukakan oleh mereka(3 mualaf Akwat dari Rusia) antara lain:
1. Tertarik Keluhuran Sistem Keluarga Islam
Di antara, hal menarik yang membuat Valeria(mualaf asal Rusia), begitu disapa, memeluk Islam lima tahun lalu adalah keindahan sistem keluarga yang digariskan oleh Islam.” Saya takjub dengan tatanan berumah tangga dalam Islam dan bagaimana suami harus memperlakukan istrinya,” tutur perempuan 22 tahun ini.
Keputusannya tersebut, sempat mendapat cibiran dari keluarga besarnya. Islam di mata mereka, sangat puritan dan radikal, ia malah ditakutkan akan terlibat aksi-aksi terorisme. Namun, perlahan kedua orang tuanya bisa memahami dan menerima pilihannya itu dan bahkan membelanya. Ia pun kini tengah berhijab dan menikah dengan Muslim dari etnis Tatar.
2. Agama Paling Demokratis dan Sesuai Fitrah
Fakta inilah yang mendorong Ulyana(Mualaf Asal Rusia), memeluk Islam tujuh tahun lalu. Perempuan 30 tahun ini, memang telah bersentuhan dengan Islam sejak kecil.
Lingkungannya selalu bersinggungan dengan Muslim, termasuk di perguruan tinggi tempat ia mengenyam bangku kuliah. Mereka adalah teman-teman dengan kehidupan paling normal, di antara ke sekian teman-temannya.”Karena itulah saya masuk Islam, “ tuturnya.
Pilihannya tersebut, justru mendapat dukungan dari orang tua, karena dengan begitu, Islam melindungi putrinya itu dari norma-norma yang menabrak fitrah perempuan terhormat. Tak mudah berada di jalan Islam, tetapi akhirnya, satu per satu rintangan, seizin Allah SWT bisa dia lalui.
mend
3. Islam adalah Mutiara Kehidupan
Agama ini, telah memberikan Elena 10 tahun lalu, mutiara dan asupan kehidupan yang sesungguhnya di muka bumi. Islam membangkitkan rasa tanggung jawab terhadap segala sesuatu di kehidupan ini.
”Dunia ingin contoh yang konkret tentang sosok Muslim, yang baik terhadap sesama, apapun dan siapapun mereka,” kata perempuan yang beralih ke nama Islam, Zaenab.
Perempuan 55 tahun ini, mulai mengenal Islam pada akhir 90-an, sejak ia dan sang suami bertolak ke Mesir. Pemandangannya tentang masyarakat Muslim di negeri seribu menara itu, telah membuka mata hatinya, terkait wajah Islam yang ramah, jauh bertolak belakang dengan stigma dan stereotip yang dia dapati selama ini.
Sikap Kita?
Melihat fenomena ini sudah sewajarnyalah kita mendoakan mereka sebagai saudara/saudari baru dalam islam, agar mereka selalu istiqomah akan pilihannya(Aamin!) dan membimbing mereka kearah yang sesuai dengan syariat yang ada.(RO/KM)
OTHER POST:
Go to HOME
Comments