top of page

Arief Poyuono merasa tidak bersalah atas pernyataanya dan Pilih Absen dari Sidang Mahkamah Kehormata

  • DR /Seno Tri Sulistiyono
  • Jun 24, 2020
  • 2 min read

*(Photo Koleksi Pribadi Arief Poyuono)

HOTNews.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Arief Poyuono menolak datang dalam sidang klarifikasi yang digelar Mahkamah Kehormatan DPP Gerindra, terkait pernyataannya tentang PKI yang dimunculkan oleh Kadrun.

Kadrun merupakan istilah Kadal Gurun yang banyak digunakan netizen kubu pendukung jokowi di media sosial untuk menyebut kalangan muslim terutama kalangan Ulama/Habaib/Habib saat tensi politik di Pilpres 2019 lalu. Dan jika dirujuk menurut sejarah kelam yang terjadi di negri ini,istilah “KADRUN”itu justru dipakai oleh orang-orang PKI untuk menyebut kalangan muslim terutama kalangan Ulama/Habaib/Habib.

Tentu ini dianggap/merupakan sinyal-sinyal dari kemunculan PKI,timbul pertanyaan disebagian besar benak orang-orang muslim. Ada apa? Kenapa istilah itu dipakai dan digaungkan kembali?

Disamping itu Bagi netizen terutama yang eks pendukung/pendukung prabowo/Gerindra apa yang disebut oleh Arief Poyuono itu merupakan sebuah fitnah yang tak mendasar. PKI bukan isapan jempol,tapi proses kemunculannya kian terasa,terutama saat RUU HIP mulai diajukan.

Meski begitu Arief Poyuono tetap kekeuh merasa tak bersalah atas pernyataannya dan memilih Abstain dari sidang MK-Gerindra

Arief Poyuono:

"Saya tidak akan pernah datang," kata Arief saat dihubungi wartawan, Jakarta, Minggu (21/6/2020).

Mahkamah Kehormatan DPP Gerindra telah menjadwalkan sidang klarifikasi Arief Poyuono pada Selasa, 23 Juni 2020.

Arief menyebut, wawancara dirinya terkait isu kebangkitan PKI yang disiarakan Youtube Kanal Anak Bangsa, tidak mengatasnamakan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

"Saya tidak pernah makai nama Gerindra (dalam wawancara itu). Jelas di situ (Youtube) saya ngomong, tidak ada urusan sama Gerindra, urusan saya sebagai pimpinan buruh dan kaum buruh yang menjaga demokrasi," papar Arief.

Ia pun menyebut, pengambilan video wawancara terkait isu kebangkitan PKI juga dilakukan di kantor Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu dan tidak disiarkan dalam akun media sosial Partai Gerindra.

"Belakang saya saat wawancara juga benderanya Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, saya kan ketuanya. Tidak ada bendera Gerindra," ujar Arief.

Di sisi lain, Arief menjelaskan, dirinya tetap berkenyakinan bahwa isu kebangkitan PKI yang memunculkan adalah kadrun, dengan tujuan membuat kacau dan ingin memakzulkan Presiden Jokowi.

"Saya tetap katakan isu dan propaganda PKI bangkit yang dibuat kadrun untuk membuat kacau negara," ucap Arief

OTHER POST:

Go to HOME

Kommentare


Featured Posts
Recent Posts
ARCHIVE
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
Iklan Slide
bottom of page